Kamis, 31 Desember 2009

Tanda-Tanda dan Gejala Awal Kehamilan


Gejala kehamilan pada setiap wanita berbeda-beda, begitu juga dengan tingkatan dan frekuensinya. Gejala kehamilan ada yang terjadi beberapa hari setelah konsepsi, tapi ada juga yang baru merasakannya setelah kehamilan berusia beberapa minggu. Yang terakhir ini, sangat beruntung karena tidak merasakan kegelisahan sama sekali.

Sebagian orang ada yang merasakan gejala kehamilannya mirip menstruasi, misalnya temperamental tinggi. Tapi pada umumnya, gejala kehamilan akan sangat dirasakan pada tahap Implantasi, yaitu sekitar 8 hingga 10 hari dari masa ovulasi. Setelah trisemester pertama terlewati, gejala ini akan berkurang.

Bagi Anda yang sangat ingin memiliki momongan, berikut ini beberapa tanda yang bisa dijadikan patokan apakah Anda hamil atau tidak. Tanda-tanda ini umumnya dapat dilihat di minggu-minggu pertama:


1. Mual dan muntah
Muntah dan mual datang di minggu awal kehamilan. Biasanya mual terjadi di pagi hari (morning sickness), tapi ada juga yang terjadi kapan saja. Bahkan ada yang merasakan mual sepanjang hari. Rasa mual terjadi akibat adanya peningkatan drastis kadar estrogen yang diproduksi oleh plasenta dan janin. Untuk mengatasinya, konsumsilah makanan-makanan ringan seperti biskuit yang tidak manis, makanan yang mengandung protein dan karbohidrat. Segelas susu dan apel bisa digunakan sebagai sarapan untuk mengurangi rasa mual.

2. Payudara nyeri dan bengkak
Payudara Anda akan terasa kencang, kadang-kadang sakit dan gatal. Bentuknya pun mulai membesar, karena kelenjar susu mulai aktif untuk memroduksi Air Susu Ibu (ASI). Perubahan pada payudara ini akan sangat terlihat, bila Anda baru pertama kali hamil. Gejala ini juga ada kaitannya dengan meningkat jumlah HCG (Human Chorionic Gonadotropin) atau hormon yang dihasilkan plasenta, setelah implantasi.

3. Sering buang air kecil
Hamil menyebabkan kandungan membesar, dan akan terus membesar sering tumbuhnya janin. Seringnya buang air kecil, disebabkan rahim yang membesar menekan kandung kemih. Sebagian besar wanita akan mulai merasakannya saat kehamilan berusia satu atau dua minggu. Keluhan ini akan berkurang setelah kehamilan berusia 12 minggu, lalu akan timbul kembali saat kehamilan mencapai 28 minggu.

4. Lelah dan lesu berlebihan
Ketika hamil, tubuh akan mengalami beberapa perubahan metabolisme yang cukup signifikan. Seluruh tubuh akan mulai menyesuaikan diri dengan semakin tumbuhnya janin. Suhu tubuh pun akan meninggi, akibat meningkatnya jumlah progesteron. Rasa lesu dan kelelahan ini, biasanya hanya sampai usia kehamilan 12 minggu.

5. Pendarahan Ringan/Flek
Keluhan ini akan terjadi sekitar 8-10 hari, setelah ovulasi. Periode ini kerap disalahartikan sebagai haid, hanya saja waktunya lebih singkat dibanding menstruasi biasa. Keluhan ini disebabkan implantasi, setelah telur dibuahi di dalam liang dan ke dalam lapisan endometrial.

6. Pusing atau pingsan
Meski tidak banyak bergerak, tiba-tiba Anda sakit kepala atau bahkan pingsan. Penyebabnya, kandungan yang tumbuh menekan jalan utama nadi di kaki sehingga tekanan darah naik. Bisa juga akibat perubahan sirkulasi, saat pembuluh darah dalam tubuh membesar dan tekanan darah menurun.

7. Konstipasi
Konstipasi atau susah buang air besar dan tidak lancar adalah salah satu indikator awal terjadinya kehamilan. Ini lazim terjadi pada awal kehamilan. Hormon kehamilan memperlambat fungsi hormon perut, agar penyerapan vitamin dan gizi lainnya lebih maksimal. Sehingga makanan menjadi lebih lambat masuk ke saluran pencernaan dan menyebabkan konstipasi.

8. Lebih emosional
Membanjirnya jumlah hormon dalam tubuh di masa awal kehamilan, membuat Anda menjadi lebih mudah emosi. Gejala ini akan berkurang pada trimester kedua.

9. Perut terasa panas
Semakin kandungan membesar, pertumbuhan hormon HCG pun meningkat. Peningkatan inilah yang dapat memperlambat pencernaan dan perut tak pernah kosong, sehingga meningkatkan temperatur di dalam perut.

10. Tidak Haid
Ini adalah tanda yang paling mudah diketahui, apalagi bila jadwal menstruasi Anda teratur. Ada baiknya untuk terus mengetahui kapan hari pertama dan terakhir haid, karena menentukan usia kehamilan dan perkiraan persalinan. Meski begitu, tidak haid juga bisa disebabkan oleh gangguan atau penyakit.

Meski berbagai tanda di atas bisa menjadi panduan, Anda juga bisa mengeceknya dengan alat kehamilan (testpack) dan tetap memeriksakan diri ke dokter kandungan. Pemeriksaan dengan tes urin adalah untuk mengukur apakah ada peningkatan kadar hormon HCG dalam urin dan darah, yang biasa meningkat dalam minggu pertama konsepsi.

Tes ini akan lebih efektif dengan urin yang dikeluarkan pada pagi hari, karena saat inilah jumlah hormon HCG meningkat. Hasil tes juga lebih akurat untuk kehamilan berusia 10-14 hari. Meski bisa dilakukan di rumah, namun keakuratannya tidak 100% dari hasil pemeriksaan di rumah sakit. Saat ini, kehamilan muda pun bisa dideteksi dengan USG (ultrasonografi), sehingga gambaran janin dapat terlihat jelas.

source: http://www.indocommunity.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar